Monday, January 6, 2014

After New media : Everywhere always on

Seluruh media mempermainkan kita sepenuhnya. Mereka sangat meliputi dalam pribadi, politik, ekonomi, estetika, psikologis, moral, etika, dan kensekuensi social sampai mereka tidak meninggalkan sedikitpun bagian hidup kita tidak tersetuh, tidak terpengaruh, tidak berubah.
Perantaranya adalah pijat. Setiap pemahaman perubahan sosial dan budaya adalah mustahil tanpa pengetahuan tentang cara media yang bekerja sebagai lingkungan. Semua Media adalah perpanjangan dari beberapa fakultas manusia - psikis atau fisik.
                                                                                                            (McLuhan et al. 1967: 26)

Pada puncak masa perlombaan menuju ruang angkasa tahun 1960-an ketika televisi yang dapat terjangkau dan radio portabel menambahkan dinamika lain yang kuat untuk pengembangan massa media, ahli teori komunikasi seperti Marshall McLuhan membantu kita berfikir ulang
tentang tempat teknologi di masyarakat. Mereka berpendapat bahwa apa yang kita lakukan dengan media yang dan apa yang dilakukannya kepada kita adalah bagian penting untuk memahami kondisi manusia.

Media dan teknologi merupakan bagian dari kain, jika masih belum ada dalam DNA
Evolusi kita. Orang-orang telah merekam dan mengirimkan berbagai versi kejadian dalam ribuan
tahun. Lukisan gua, tulisan kuno berbentuk baji dan tulisan gambar memberitahu kita bahwa dari awal kita mengembangkan berbagai teknologi untuk menyampaikan informasi, untuk mewakili
pengalaman kita, pikiran kita dan perasaan kita. Apa yang membedakan kita dari hewan adalah keinginan kita dan kemampuan untuk memanfaatkan komunikasi untuk ekspresi diri dan
pertukaran ide, untuk introspeksi dan organisasi. Media merupakan produk
teknologi, tetapi esensinya adalah bahasa manusia, bentuk pendengaran komunikasi
yang mendahului kebutuhan untuk teknologi untuk merekamnya.

Homo sapiens atau manusia yang ‘cerdas’ dapat ditelusuri kembali sekitar 250.000 tahun,
nenek moyang awal kita, homo habilis muncul di tempat kejadian dua juta tahun sebelum
itu. Untuk mencakup periode besar evolusi, kita sering menggunakan istilah 'prasejarah'
untuk menandai waktu sebelum sejarah mulai dicatat dalam kata-kata tertulis,
Terobosan itu datang relatif baru. Antara lima dan enam ribu tahun lalu di
Mesopotamia, sekarang dikenal sebagai Irak, Sumeria memulai penggunaan kata-kata tertulis
dengan stylus untuk mencatat nomor terkesan menjadi tanah liat lunak. Dalam seribu tahun
Prosesnya begitu halus, berkat pengembangan baji yang berbentuk tajam,
runcing, stylus, dan tandanya mulai mewakili suku kata dari bahasa Sumerian.

Seperti Michael Cook catat dalam kata pengantar bukunya Sejarah Singkat Ras Manusia
Manusia telah diambil untuk membuat sejarah hanya dalam beberapa ratus terakhir
generasi. Selama dua atau tiga ribu generasi sebelumnya bahwa nenek moyang kita
itu mungkin tidak kurang cerdas dan berwawasan daripada kita sekarang (atau tidak lebih
bodoh dan tumpul). Tapi mereka dinyatakan terlibat.
                                                                                                                        (Cook 2003: xix)


Sekitar satu juta tahun sebelum perkembangan tulisan dan catatan sejarah,
nenek moyang kita membuat lompatan teknologi dan evolusi besar lain ke depannya. kami
tidak bisa mengatakan di mana, kapan atau siapa sebenarnya menemukan cara untuk mengendalikan api, tapi apa yang kita tahu adalah bahwa hal itu memungkinkan leluhur kita untuk memasak makanan yang lebih kaya, yang secara signifikan
meningkatkan kesehatan mereka, kekuatan mereka dan posisi mereka secara keseluruhan dalam rantai makanan. Sekarang contoh yang sangat awal dari determinisme teknologi yang menyatakan bahwa teknologi memiliki Efek yang melekat pada masyarakat. Menulis pada akhir abad kesembilan belas, sosiolog Thorstein Veblen berpendapat bahwa teknologi menentukan pembangunan manusia dan bahwa masyarakat mengorganisasi dirinya sendiri sedemikian rupa untuk mendukung dan mengembangkan teknologi setelah itu diketahui berhasil
(lihat Veblen 1995).

Di samping bahasa alami dan kata-kata tertulis, perkembangan teknologi merupakan kunci dari evolusi kita. Roda dan mesin cetak, telegraf dan Internet memiliki efek yang mendalam, tidak selalu positif, pada artinya menjadi manusia. Untuk setiap aplikasi damai pada teknologi sering ada satu aplikasi yang kasar. Dan sementara media telah mempercepat emansipasi individu dan mengembangkan pemahaman diri dan waktu luang kita, itu juga telah digunakan untuk tujuan propaganda, menghasut konflik dan untuk melakukan kontrol.

eksplorasi dari ketegangan antara visi utopis dan dystopian bahwa masyarakat tergantung pada media dan teknologi telah menginspirasi banyak. Jika karakteristik kunci menjadi manusia adalah artikulasi pemikiran introspektif, maka kunci Karakteristik media adalah bahwa hal itu sering digunakan untuk mengeksplorasi dan merenungkan dampak emosi pada kita dan bagaimana kita menggunakannya.

film Metropolis yang dirilis Fritz Lang pada tahun 1927, misalnya, diset pada tahun 2026 di mana masyarakat terbagi dua, antara perencana, yang hidup di atas bumi dalam kemewahan, dan
pekerja yang hidup di bawah tanah bekerja seperti budak untuk menopang kehidupan para
istimewa. Lang memproduksi film itu antara Revolusi Rusia dan Perang Dunia II ketika tekanan antara kelas-kelas sosial secara khusus diperkuat di Eropa.

Film 2001: A Space Odyssey (Kubrick 1968), secara longgar didasarkan pada Arthur C.
Fiksi ilmiah cerita pendek Clark, Sentinel (1948), menyangkut ras alien yang
menggunakan mesin seperti monolit untuk mengeksplorasi dunia baru dan, jika mungkin, untuk memicu kehidupan cerdas. Dalam versi film, adegan pembukaan menunjukkan satu perangkat tersebut muncul di Afrika kuno, jutaan tahun yang lalu, di mana ia mengilhami sekelompok nenek moyang kita yang kelaparan untuk menggunakan alat dalam bentuk tulang hewan. Mereka menggunakannya sebagai alat untuk membunuh hewan lain, predator dan pemimpin dari suku saingan. Ini mengakhiri siklus kelaparan yang mengancam jiwa dan mereka bergerak maju. Menggambar pada gagasan bahwa teknologi bisa satu hari menjadi hidup dan berbalik melawan penciptanya, narasi melompat melalui waktu dan kita mencapai titik di mana Bowman, salah satu karakter utama, harus mengecoh komputer pesawat ruang angkasa untuk tetap hidup.


Selama perlombaan ruang angkasa dan di saat perang dingin pada 1960-an ketika Clark menulis skenario untuk tahun 2001, kemungkinan bahwa perkembangan senjata telah mengambil dunia ke titik di mana teknologi bisa menghancurkan umat manusia sudah tampak sangat nyata. Perang Dunia II telah mempercepat pengembangan bom atom, dan posisi rudal balistik di Kuba menyebabkan konflik Antara amerika dan uni soviet yang menyebabkan potensi perang nuklir.

Skenario kiamat tidak terbatas pada sejarah atau dystopian akademik determinisme teknologi . Agama , Yudaisme , Islam dan Kristen , misalnya ,semua memiliki akhir zaman apokaliptik dengan variasi mereka sendiri pada hari terakhir . komunitas sains fiksi telah melakukan sesuatu pada tema yang sama untuk menciptakan fantasi rumit di mana manusia , robot , dewa dan monster bermain keluar untuk hidup dan mati memperjuangkan mengendalikan semuanya . Tapi , bahwa kesadaran yang tak terlihat , dalam bentuk Allah untuk agama atau komputer yang sempurna untuk penggemar sci - fi , adalah ada , belum ada buktinya. Sebaliknya , ada pengaruh pertumbuhan konstruktivis sosial seperti Wiebe Bijker yang berpendapat bahwa bentuk teknologi tindakan manusia dan bahwa penggunaan dan pengembangan tidak dapat dipahami tanpa mencari tahu bagaimana teknologi yang cocok dengan social konteks. Seperti yang dia catat dalam ' Mengapa dan bagaimana teknologi berpengaruh ' , ' model social menekankan bahwa teknologi tidak mengikuti momentumnya sendiri , maupun sebuah cara pemecahan masalah yang rasional , tetapi dibentuk oleh faktor sosial ' (2006 : 687 ) .

Dia dan yang lain berpendapat itu adalah evolusi Darwin yang mendorong pembangunan, dan benar adanya bahwa hubungan kita kepada dan memerintah teknologi, bahasa alami dan kata yang ditulislah yang menentukan diri kita yang sesungguhnya. Sebuah bagian besar dari itu adalah imajinasi manusia, itu mendorong rasa pertanyaan tentang apa yang mungkin dan apa yang ada di depan.

Gambar mengambang di udara, penurunan virtual di galaksi yang jauh, teman hasil cloning, dan masa santai yang tidak terbatas (terima kasih pada pekerja robot) hanya sedikit contoh dari janji memabukkan yang di tawarkan arus utama masyarakat dan majalah online yang berspekulasi kepada masa depan. Buku Ray Kutzwell, The Singularity Is Near (2005), bayangkan pada suatu hari nanti manusia akan hidup di awan kekal dari ‘nanobots’, robot berukuran molekul yang terus-menerus mengubah ‘microenvirontments’ ke bentuk yang kita butuhkan. Kurzweil berfikir di jangka panjang ‘nanotechnology’ akan membuat kita berubah bentuk, menawarkan keabadian, dan membuat kita mampu mengirim pikiran kita ke seluruh alam semesta. Buku Todd Seavey  Neither God Nor Goo (2008) menginvestigasi beberapa projeksi yang sama. Seavey menunjukkan itu berkebalikan terhadap pendapat kutzweil, penulis thriller Michael Crichton menggambarkan bayangan masa depan yang lebih mengganggu di buku best sellernya yang diluncurkan pada 2002, Prey. Itu adalah dunia dimana nanobots mengamuk membentuk ‘nanoswarms’, awan-awan yang secara visual meniru manusia untuk memasuki masyarakat dan menghancurkannya. Untuk saat ini nampaknya kedua visi masih aman dalam bentuk sains fiksi. Tapi bukan berarti karna susah dibayangkan akan terjadi kemungkinan itu menjadi nyata masih ada. Penemu mesin cetak pada abad ke-15, Johannes Gutenberg, hampir pasti akan menanyakan ide yang menyebutkan bahwa kitab dapat secara sepat dan tak terlihat dikiriim ke seluruh dunia dan di print di tempat lain (Columbus masih belum berlayar ke amerika pada saat ini).

Di buku The Language of New Media Lev Manovich menulis, ‘Grafik, gambar bergerak, suara, bentuk, tempat, dan tulisan telah dapat dihitung,  oleh karena itu mereka dengan mudah mengandung set lain dari data komputer’ (2002; 20). Definisi ekonomi dari media baru ini membawa kita untuk focus bahwa teknologi menghitung sangatlah penting. Tetapi, ini bukanlah fenomena baru.  Ceonvergesi media dan ‘interoperabilitas’ (menyinggung pada kemampuan system yang berbeda dan organisasi untuk bekerja sama atau ‘interoperasi’) dan meluasnya penggunaan public dari internet telah mungkin lebih dari satu decade yang lalu. Jejaring social yang dikendalikan secara jauh, jual dan beli online; kehidupan kedua dalam tempat privasi online tidak lagi baru. Akhir jaman dari media baru telah mendekat: pertanyaannya adalah kemana revolusi digital akan bergerak selanjutnya ?

AKHIR DARI MEDIA BARU ?

Keganjilan teknologi didasarkan pada konsep dimana oada suatu titik tertentu computer menjadi lebih pintar dari manusia. Di tahun 2000, ‘The Singularity Institute for Artificial Intelligence’ (SIAI) di dirikan sebagai organisasi yang tidak mengambil keuntungan untuk mengembangkan software kecerdasan  buatan yang aman. Institusi itu mengatakan bahwa kunci penting misi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kepada bahaya dan keuntungan potensial yang diberikan oleh AI. SIAI mencatat:

Ada beberapa teknologi yang sering disebut menuju arah ini. Yang sering disebut bisa jadi adalah kepintaran buatan, tapi ada juga yang lain: hubungan langsung Antara otak dan computer,  penambahan biologis otak kita, rekayasa genetika, resolisu ultra-tinggi scan otak diikuti oleh emulasi komputer.

                                                                                                                        (SIAI 2008)

Jocelyn Payne menunjukkan dalam kerjanya, ‘Computers, The singularity, and the future of humanity’ (2003) bahwa idea awal telah bermunculan sejak pertengahan tahun 1960-an jika bukan sebelum itu. Paine menemukan sebuah bagian yang sangat optimistic dari I.J.Good musings di edisi tahun 1965 dari Kemajuan dalam computer. Disitu dia menulis:

Biarkan mesin yang ultra pintar di definisikan sebagai mesin yang bisa melampaui jauh semua aktivitas manusia pintar dan licik. Karena desain mesin ini adalah salah satunya aktivitas intelektual, mesin yang ultra pintar dapat mendesain mesin yang bahkan lebih bagus; maka saat itu akan muncul ‘ledakan kecerdasan’ dan kecerdasan dari manusia akan tertinggal sangat jauh. Maka dari itu mesin ultra pintar yang pertama harusnya menjadi penemuan terakhir yang akan dibuat manusia, asalkan mesin itu cukup jinak untuk memberi tahu kita cara mengontrolnya. Itu lebih berkemungkinan akan terjadi daripada tidak, dalam abad 20, sebuah mesin ultra pintar akan dbuat dan itu akan menjaid penemuan terakhir yang manusia harus buat.

                                                                                                (I. J. Good cited in Paine 2003)
           


Predikis Good ternyata salah. Pada permulaan abad ke-21 apa yang akan mungkin menjadi kunci penting pendefinisian karakter dari media dan teknologi adalah peningkatan kemunculannya. Dalam ‘the computer for the 21st century’ ditulis untuk The Scientific American pada tahun 1991 Mark Weiser menulis:

Teknologi yang paling diingat adalah teknologi yang hilang. mereka menenun diri ke dalam kain kehidupan sehari-hari sampai mereka tidak bisa dibedakan dari itu. Contohnya menulis, mungkin teknologi informasi yang pertama: kemampuan untuk menangkap sebuah representasi symbol sebuah bahasa yang diucap untuk jangka panjang membersihkan informasi kita dari batas memori individu. Sekarang teknologi ini telah ada dimana-mana  dalam Negara industry. Bukan hanya buku, majalah dan Koran membawa informasi tertulis, tau juga tanda jalan, papan iklan, tanda toko, dan bahkan graffiti. Bungkus permen bersampul dalam tulisan. Kehadiran terus menerus dari latar belakang produk ini dari ‘teknologi keaksaraan’ tidak memerlukan perhatian yang aktif, tetapi informasi harus disampaikan dan siap digunakan dalam sekejap mata. Sulit membayangkan kehidupan modern yang lain.

                                                                                                                                    (Weiser 1991)

Meledaknya penggunaan perangkat genggam seperti telpon genggam, MP4, dan sistem navigasi satelit mendemonstrasikan betapa ramalan Wesley pada awal 1990-an saat jaman interaksi model desktop dari computer dan manusia. Dia memproyeksikan dunia dimana pemrosesan informasi telah berintegrasi penuh dengan objek sehari-hari dan aktivitas jadi orang-orang, tidak harus sadar bahwa mereka melakukan itu, berhubungan dengan banyaknya alat computer dan sistem secara simultan di kehidupan sehari-hari. Hari ini, yang sering disebut sebagai komunitas pengawasan berhubungan secara wireless dengan media, yang terus-menerus melacak orang, untuk merekam mereka berhubungan dengan apa dan dengan siapa. Identifikasi frekuensi radio, gerak-isyarat dan camera cctc dengan pengenalan suara, barcodes dan tambang data adalah bagian besarnya perkembangan media dan teknologi.

Penanda atau ‘chip mata-mata’ yang sering dibilang para penghianat mereka, dapat digunakan untuk tujuan yang banyak. Masukan satu kedalam disk pajak kendaraan dan itu bisa membuat kendaraan otomatis membayar tarif tol; penanda yang serupa dapat dimasukkan kedalam kulit binatang untuk membuat pemiliknya dapat melacak keberadaan binatang kesayangan mereka. Tambahan, penanda identifikasi frekuensi radio bisa  diisi dengan informasi biometric dan dimasukkan kedalam manusia, sesuatu yang bisa menyelamatkan prajurit di garis depan, contohnya. Tetapi menandai seseorang dapat menimbulkan tanda Tanya yang besar dalam hal etika jika satu orang membayangkan perbuatan amoral apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah jika menggunakannya.

Kemajuan dari media dan teknologi menjadi tidak terlihat, dimanapun dan kapanpun tidak harus dianggap tidak baik. Penyebaran gratis dan mudahnya akses informasi instan – contohnya, perawatan kesehatan atau pemilihan umum -  adalah contoh kecil dari potensi media digital yang bisa menaikkan standar hidup. Dalam tahun 2007 ‘linpark benckmark’ (sebuah tes intensive angka untuk menghitung poin performa dari computer) IBM bluegene/L computer benchmark performa ada di 478.2 TFlop/s (‘teraflops’ atau triliuns kalkulasi per detik), dan itu sekitar 400,000 kali lebih cepat dari computer biasa. Hitung dengan cara lain, mesin IBM – berjalan di konjuksi dengan departemen energi amerika serikat dan administrasi keamanan nuklir Negara – bekerja dalam kecepatan yang sebanding dengan setiap orang di dunia melakukan 40,000 kalkulasi per detik. Computer sudah bisa melakukan tugas rumit dengan performa yang menakjubkan dari mendeteksi detak jantung dari bayi yang belum lahir sampai menilai lubang hitam di luar angkasa. Perbandingannya, kulkas yang dapat memesan susu segar ketika mendeteksi ada botol karton yang kosong mungkin tidak se mutakhir yang disebut oleh beberapa pembuat. Tetapi, ini bisa menjadi indikasi betapa menjalarnya dasar dari kecerdasan buatan akan menjadi. Hampir satu decade yang lalu banyak perusahaan elektronik yang besar membuat tim yang membuat produk yang tidak perlu kesadaran kita untuk memenuhi kebutuhan kita; perangkat jaringan membuat keputusan untuk kita menjadi semakin tertanam dalam keseharian kita. Tapi ada beberapa rintangan yang harus kita lewati sebelum kita benar-benar nyaman dengan apa yang dikatakan oleh Artur Lugmayr di Universitas teknologi Tampere finlandia yang disebut ‘kecerdasan ambien’.

Masalah besar seperti yang beberapa peneliti katakan adalah, bahwa computer kekurangan ‘nalar wajar’ seperti mengetahui bahwa kita dapat menarik tali tetapi tidak bisa mendorongnya. Institusi Massachusetts jurusan teknologi ‘ grup perhitungan nalar wajar lab media’ sedang mencari cara untuk memberi computer untuk mengerti dan beralasan tentang dunia seperti manusia. Walaupun computer dapat melakukan triiunan hitungan dalam kecepatan yang menakjubkan, mereka mempunyai masalah yang sangat besar dengan hal yang biasanya sangat mudah kita lakukan, seperti membaca sebuah cerita dan menjelaskannya. Walaupum beberapa computer domestic dapan men-scan dan membuat foto ulang tahun, menjelaskan apa maksud acara itu dan untuk siapa, membuat computer ternganga; anak yang sangat kecil bisa menjelaskan lebih banyak tentang artinya. Ini mungkin karna mereka diajarkan untuk menangkap nalar, untuk kelangsungan hidup mereka sejak dini. Mungkin itu dianggap sangat sepele, namun nalar wajar adalah hal yang disetujui oleh orang-orang sebagai bagian dari pengertian mereka. Beberapa peneliti di MIT mengatakan jika computer akan mengembangkan kecerdasan ambien untuk keuntungan kita, maka mereka membutuhkan level kecerdasan yang cerdik, yang disebut orang sebagai nalar wajar. Sebagai contoh, mengisi diri jika bukan memenuhi diri, kulkas harus mengubah pemesannnya tergantung siapa yang sedang ada dirumah atau sebuah telpon pintar yang mematikan diri sendiri di dalam bioskop dan menyalakannya ketika mengetahui ada telpon penting atau panggilan kematian. Untuk mencapai poin ini, computer harus diprogam dengan informasi yang banyak tentang kita: pengetahuan social bagaimana kita berinteraksi, pengetahuan fisik bagaimana kita bersikap, pengetahuan sensor bagaimana kita terlihat, merasakan, mencium, menyentuh dan suara benda-benda, kemampuan psikologi bagaimana orang lain berfikir, dan lain-lain. Semacam kemampuan yang besar dan pintar yang sering kita bilang nalar wajar, akan lebih mudah didapat dan mungkin akan bergantung terhadap cara computer belajar mengerti bahasa alami seperti kita. (lihat contoh studi kasus dibawah)

Menyingkirkan sementara beberapa halangan teknik, banyak orang yang merasa selalu dalam jaringan computer dan mendia yang berjalan di latar belakang penuh masalah. Argument kunci yang membantah itu adalah konvergen teknologi media yang berujung pada konsentrasi dari kepemilikan, yang mempercepat hegemoni budaya dimana ideologi dominan diperkuat dengan mengorbankan ide-ide alternative. Perhatian lain yang didokumentasikan dengan baik adalah bahwa media digital dapat merendahkan dan mengasingkan rakyat. Koran secara teratur membawa laporan sensasional dari remaja bersembunyi di kamar tidur mereka bermain game komputer kekerasan berbasis Internet dengan mengorbankan tradisional budaya dan kehidupan keluarga. Beberapa penulis dari headline tabloid telah tepat untuk mengatakan media digital telah mengurangi kebutuhan kontak antar manusia ke tingkat yang mengubah definisi tentang apa artinya menjadi manusia. Tapi halaman florida balik
mengklaim bahwa media digital akan menyebabkan generasi mudah dipimpin, pembunuh psiko disfungsional tampaknya jauh melenceng. Perkembangan positif seperti Open Source
Software, Copyright Pengetahuan Bebas dan komunikasi global yang makin murah kemungkinan menjadi warisan revolusi digital.

Dimana beberapa kekhawatiran tentang kemajuan media digital tampak lebih relevan di bidang biosfer bumi. Hadiah nyata manusia kepada lingkungannya melalui media dan teknologi tampak semakin penting. Dalam jangka sangat panjang akan ada kebutuhan untuk mengembangkan sistem untuk memindahkan orang menjauh dari sistem tata surya seperti matahari masuk ke terminal yang mengalami penurunan. Lebih segera, dunia menghadapi prospek bahwa ulah manusia yang menyebabkan perubahan iklim perlu perdebatan lebih tepat dan beberapa solusi teknologi untuk meniadakan polusi yang menyebabkan pemanasan global.

Media memiliki peran sentral, untuk menyediakan forum untuk debat, banyak saluran konten dan bukti, dan dua-cara melalui mana keputusan dapat dilakukan. Namun media digital tidak sepenuhnya kebal terhadap menjadi bagian dari masalah. Selain perannya dalam mendorong konsumsi secara umum, media merupakan mesin yang lapar yang menuntut input besar energi dan komoditas untuk sehari-hari
kelangsungan hidup. Menambah tekanan adalah pembuangan elektronik yang sudah dikonsumsi yang setiap tahun membuat jutaan ton limbah yang berbahaya dalam bentuk televisi lama, musik
sistem dan pemutar DVD yang dibuang ketika mereka tidak lagi mode atau rusak. Dalam membangun struktur keusangan, perusahaan dan periklanan adalah ahlinya dalam menghasut nafsu kita dengan menawarkan model yang lebih bagus untuk membujuk kita bahwa versi tahun lalu benar-benar perlu diupgrade. Kurang terlihat dalam siklus konsumsi dari internet; dibelakang sumber daya yang hijau atau karbon dan computer yang lapar akan energy dan pembangkit listrik yang membantu itu semua tercentang.

Adalah sangat mudah untuk meremehkan karena untuk melebih-lebihkan kecepatan dan kegunaan dari
perkembangan teknologi dalam keinginan kami untuk memahami masa depan yang bebas dari ketidaksetaraan, kerja keras, penyakit dan konflik. Tapi di sini di awal abad kedua puluh satu, ratusan jutaan orang hidup dalam kemiskinan menghancurkan, yang kurang makan atau kelaparan dengan akses terbatas ke air minum yang aman. Kesenjangan antara kaya dan miskin terus melebar. Seperti yang
nenek moyang kita pahami, kemajuan teknologi dan media masih menjadi alat ampuh dalam tantangan untuk membalikkan apa yang harus kita lakukan untuk membalikkan keadaan dalam keprihatinan kita yang paling mendesak.



Bacaan yang direkomendasi


Bijker, W.E. (2006) Mengapa dan bagaimana hal teknologi penting, di R.E. Goodin dan C. Tilley
(eds) Oxford Handbook Analisis Politik Kontekstual. Oxford: Oxford University Press.

Gitelman, Lisa dan Pingree, Geoffrey B. (ed.) (2003) Media Baru, 1740-1915. London:
The MIT Press.
Greenfield, Adam (2006) dimanapun: jaman baru dari perhitungan dimana-mana. Berkeley,

CA: New Riders Publishing.